Kamis, 04 Juni 2015

Perkembangan Bilangan Arab



I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Bilangan merupakan suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan selama bertahun-tahun lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan nol, bilangan negative, bilangan rasional, bilangan irasionaldan bilangan kompleks.
Bilangan pada awalnya hanya dipergunakan untuk mengingat jumlah, namun dalam perkembangannya para tokoh matematika menambahkan simbol dan kata-kata yang tepat. Maka dari itu matematika menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan dan tidak bisa kita pungkiri bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita akan selalu bertemu dengan yang namanya bilangan.
Sistem bilangan arab atau angka arab merupakan sebuah sistem bilangan yang masih populer sampai saat ini (jaman modern). Sisten bilangan arab atau angka arab sampai saat ini masih digunakan dan sudah dikenali banyak orang. Misalnya saja, ketika kita membaca al-qur-an disitu pasti ada angka arabnya yang tidak asing lagi dan kita ketahui.

.








1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusaan masalah nya sebagai berikut:
1.      Bagaimana perkembangan dan sejarah bilangan di negara Arab ?
2.      Bagaimana sistem bilangan di Arab beserta penggunaannya?
3.      Bagaimana pengoperasian bilangan di negara Arab?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui perkembangan dan sejarah bilangan di negara Arab
2.      Untuk mengetahui sistem bilangan yang ada di Negara Arab beserta cara penggunaanya
3.      Untuk mengetahui cara pengoperasian bilangan di negara Arab













II
PEMBAHASAN

2.1  Perkembangan Bilangan Arab
Sistem bilangan Arab atau Angka Arab (Arabic Numerals) merupakan sebuah sistem bilangan populer yg terdiri dari angka 0-9, sistem angka ini paling banyak digunakan hingga zaman modern ini. Angka Arab, dipopulerkan oleh matematikawan Muslim di abad pertengahan, kemudian menyebar ke Eropa beberapa abad kemudian, dan menjadi sistem bilangan standar dunia sejak zaman kolonial. Angka-angka tersebut adalah keturunan dari angka India dan sistem angka Hindu-Arab.


Fakta dari angka Arab di saat masyarakat umum dunia menyebutnya angka Arab, tapi orang Arabnya sendiri justru menyebutnya sebagai angka Hindi (India/العد الهندي). Hal ini bisa dilihat dari judul buku terkenal karangan matematikawan Arab, Al-Kindi, yaitu Kitab fi Isti'mal al-'Adad al-Hindi (Kitab Penggunaan Angka India).

Angka Arab memang aslinya berasal dari India. Bentuk awalnya adalah Sistem Angka Brahmi yg dikembangkan oleh matematikawan India di sekitar tahun 300 SM. Namun sistem angka ini belum mengenal angka "0", angka 10, 20, 30, 100, 1000, dan seterusnya. Jadi angkanya dari 1-10, bukan 0-9. Sistem ini terus berkembang hingga angka "0" diperkenalkan 800 tahun kemudian oleh astronomer ternama India, Aryabhata.
Lalu seorang matematikawan Muslim dari Persia, Al-Khawarizmi, memperkenalkan sistem angka India ke dunia Islam melalui bukunya "al-Kitab al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal Muqabala" (Ringkasan Perhitungan Al-Jabar dan Penyeimbangan) ditahun 825, dan oleh Al-Kindi dalam bukunya "Kitāb fī Isti'māl al-'Adād al-Hindī" di tahun 830. Namun di dalam penulisannya, keduanya masih menggunakan angka Arab tradisional. Kemudian di sekitar tahun 952-953, Abu al-Hasan al-Uqlidisi dari Syria menambahkan penulisan pecahan dengan menggunakan garis horizontal di antara dua bilangan. Penggunaan tanda koma (,) diperkenalkan oleh Sind ibn Ali untuk penulisan bilangan desimal.

Bentuk evolusi dari angka Arab, yaitu angka Arab Latin (yg banyak kita pergunakan sekarang) muncul pertama kali di Maroko dan Spanyol (Andalusia) di akhir abad ke-10, dan saat itu dikenal sebagai angka "Ghubar". Layaknya huruf Latin, angka Ghubar bisa digunakan dari kiri-kanan. Angka Arab pertama kali diperkenalkan di Eropa melalui Codex Vigilanus yg ditulis oleh Gerbert of Aurillac (Paus Sylvester II) di tahun 976. Namun Gerbert hanya menulis sembilan angka dari 1-9 tanpa angka 0.


2.2  Angka arab dan penggunaanya
2.2.1 Angka Arab
Angka Arab oleh orang barat telah menjadi sebutan untuk bentuk angka 0-9 sejak empat abad yang lalu. Bentuk angka yang secara umum dikenal oleh masyarakat dunia saat ini mengambil bentuknya dari aksara Hindu-Arab. Bentuk angka yang kita kenal (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9) yang  mungkin biasa disebut angka Arab.

٠ - 0 
١ - 1
٢ - 2
٣ - 3
٤ - 4
٥ – 5
٦ - 6
٧ - 7
٨ – 8
٩ – 9


Berikut ini merupakan angka Arab yang ditulis dengan ejaan Arab dan latin

Angka
B.Arab
Ejaan Latin
1
واحد
Waahid
2
إثنين
Ithain
3
ثلاثة
Thalaathah
4
أربعة
Arba'ah
5
خمسة
Khamsah
6
ستة
Sittah
7
سبعة
Sab'ah
8
ثمانية
Thamaniyah
9
تسعة
Tis'ah
10
عشرة
'Asyarah
11
إحدى عشر
Ihda 'Asyar
12
اثنا عشر
Ithnaa 'Asyar
13
ثلاثة عشر
Thalathata 'Asyar
14
اربعة عشر
Arba'ata 'Asyar
15
خمسة عشر
Khamsata 'Asyar
16
ستة عشر
Sittata 'Asyar
17
سبعة عشر
Sab'ata 'Asyar
18
ثمانية عشر
Thamaniyata 'Asyar
19
تسعة عشر
Tis'ata 'Asyar
20
عشرين
'Isyriin
30
ثلاثين
Thalathin
40
اربعين
Arba'iin
50
خمسين
Khamsiin
60
ستين
Sittiin
70
سبعين
Sab'iin
80
ثمانين
Thamaniin
90
تسعين
Tis'iin
100
مائة
Miyah
500
خمس مائة
Khamsu miyah
1000
ألف
Alf
2000
ألفين
Alfain
3000
ثلاثة ألف
Thalaathata Alf
4000
أربعة ألف
Arba'ata Alf
5000
خمسة ألف
Khamsata Alf
20000
عشرين ألف
'Isyriin Alf
50000
خمسين ألف
Khamsiin Alf
100000
مائة ألف
Miyat Alf





2.2.2 Cara Penulisan Bilangan Arab  
            Cara menulis bilangan Arab sama seperti cara menulis Indonesia, yaitu ditulis dari kiri ke kanan dan bilangan terbesar ditulis lebih dulu.
Contoh :
·         2012  ditulis ٢٠١٢
·         56      ditulis ٥٦   
·         700    ditulis  ٧٠٠    
·         1.000 ditulis  ١,٠٠٠      
2.2.3 Cara Penggunaan Bilangan Arab
Bagaimana cara menggabungkannya dengan isim atau benda? misalnya sebuah buku, dua buku, lima buku. Jadi jka ingin menggabungkan dengan isim,ada beberapa kaidah/ketentuan yang harus dikenali. Adapun ketentuan yang harus diketahui yaitu :

1. Untuk angka satu (tunggal) maka bendanya juga harus mufrad. Dan letak ‘adad setelah isim.
contoh:
- sebuah buku = kitaabun waahidun / كِتَبُ وَاحِدُ
- sebuah pintu = baabun waahidun / بَابُ وَاحِدُ
- sebuah meja = makatabun waahidun / مَكتَبُ وَاحِد

2. Untuk angka dua (muannas) maka bendanya juga harus dalam bentuk muannas. Dan letak ‘adad setelah isim juga.
contoh:
- dua buah buku = kitaabaani isnaani / كِتَبَانِ اثنَانِ
- dua buah pintu = baabaani isnaani / بَبَانِ اثنَانِ
- dua buah meja = maktabaani isnaani / مَكتَبَانِ اثنَانِ

3. Untuk angka 3-10 (plural) maka bendanya juga dalam bentuk jamak. Dan letak ‘adad sebelum isim.
contoh:
- tiga buah buku = tsalaasatu kutubin / ثَلَاثَةُ كُتُبِ
- lima buah meja = khomsatu makaatibin / خَمسَةُ مَكَاتِبِ
- sepuluh buah pintu = ‘asyrotu abwaabin / عَشرَةُ اَبوَابِ


2.3 Operasi bilangan Arab
            Adapun operasi bilangan di Arab dan simbol-simbol yang digunankan di Arab antara lain zaaid yang berarti penjumlahan (+), naaqish yang berarti pengurangan (-), dharb yang berari perkalian (x), taqsim yang beratti pembagian (:) dan yusaawii yang berarti (=).
1.      Penjumlahan
Dalam bahasa arab penjumlahan atau (+) itu berarti Zaaid
Contoh :
5+6 = 11
Cara bacanya yaitu khamsah zaaid sittah yusaawii ihda ‘asyar
2.      Pengurangan
Dalam bahasa arab pengurangan atau (-) itu berarti sittah.
Contoh :
9-6 = 3
Cara bacanya yaitu Tis'ah naaqish sittah yusaawii tsalaatsah
3.      Perkalian
Dalam bahasa arab perkalian atau (x) itu berarti dharb
Contoh :
 4 x 5 =20
Cara bacanya yaitu arba’ah dharb  yusaa Khamsah wii 'isyriin
4.      Pembagian
Dalam bahasa arab pembagian atau (:) berarti taqsiim
Contoh :
10 : 2 =5
Cara bacanya yaitu Asyarah taqsiim itsnain yusaawii khamsah















2.4 Latihan Soal

1.      Berasal dari manakah angka Arab dan apa bentuk awal dari angka arab tersebut ?
Jawab : Angka Arab aslinya berasal dari India dan  bentuk awalnya adalah Sistem Angka Brahmi yg dikembangkan oleh matematikawan India.

2.      Tuliskan bilangan 3025 dengan menggunakan bilangan arab !
Jawab : ٣٠٢٥

3.      Tuliskan bagaimana cara penggunaan bilangan arab untuk menulis
 “ dua buah buku “.
Jawab : kitaabaani isnaani
4.      Tuliskan bagaimana cara penggunaan bilangan arab untuk menulis “ Empat buah buku “
Jawab : Arba’atun kutubin

5.      Tuliskan cara bacanya dari 6 + 4 = 10 dengan menggunakan ejaan arab !
Jawab : Sittah zaaid arba’ah yusaawii asyarah
















III
PENUTUP
3.1    Simpulan
Sistem bilangan arab atau angka arab aslinya berasal dari India, lalu dikembangkan oleh seorang matematikawan yang bentuk awalnya adalah sistem angka Brahmi. Dari angka Arab ini di saat masyarakat umum dunia menyebutnya angka Arab, tapi orang Arabnya sendiri justru menyebutnya sebagai angka Hindi (India) karena angka Arab ini berasal dari India.

3.2    Saran
Dalam makalah ini penulis menyadari banyak kekurangan baik teknis maupun non teknis oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan kedepan.