I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Bilangan merupakan suatu konsep matematika yang digunakan untuk
pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili
suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan. Dalam matematika, konsep
bilangan selama bertahun-tahun lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan
nol, bilangan negative, bilangan rasional, bilangan irasionaldan bilangan
kompleks.
Bilangan
pada awalnya hanya dipergunakan untuk mengingat jumlah, namun dalam perkembangannya
para tokoh matematika menambahkan simbol dan kata-kata yang tepat. Maka dari
itu matematika menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan dan tidak bisa
kita pungkiri bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita akan selalu bertemu dengan
yang namanya bilangan.
Sistem
bilangan arab atau angka arab merupakan sebuah sistem bilangan yang masih
populer sampai saat ini (jaman modern). Sisten bilangan arab atau angka arab
sampai saat ini masih digunakan dan sudah dikenali banyak orang. Misalnya saja,
ketika kita membaca al-qur-an disitu pasti ada angka arabnya yang tidak asing
lagi dan kita ketahui.
.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka rumusaan masalah nya sebagai berikut:
1.
Bagaimana perkembangan dan sejarah
bilangan di negara Arab ?
2.
Bagaimana sistem bilangan di Arab
beserta penggunaannya?
3.
Bagaimana pengoperasian bilangan di
negara Arab?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui perkembangan dan
sejarah bilangan di negara Arab
2.
Untuk mengetahui sistem bilangan yang
ada di Negara Arab beserta cara penggunaanya
3.
Untuk mengetahui cara pengoperasian
bilangan di negara Arab
II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Bilangan Arab
Sistem
bilangan Arab atau Angka Arab (Arabic Numerals) merupakan sebuah sistem
bilangan populer yg terdiri dari angka 0-9, sistem angka ini paling banyak
digunakan hingga zaman modern ini. Angka Arab, dipopulerkan oleh matematikawan
Muslim di abad pertengahan, kemudian menyebar ke Eropa beberapa abad kemudian,
dan menjadi sistem bilangan standar dunia sejak zaman kolonial. Angka-angka
tersebut adalah keturunan dari angka India dan sistem angka
Hindu-Arab.
Fakta dari angka Arab di saat masyarakat umum dunia
menyebutnya angka Arab, tapi orang Arabnya sendiri justru menyebutnya sebagai
angka Hindi (India/العد الهندي). Hal ini bisa dilihat dari judul buku terkenal
karangan matematikawan Arab, Al-Kindi, yaitu Kitab fi Isti'mal al-'Adad
al-Hindi (Kitab Penggunaan Angka India).
Angka Arab memang aslinya berasal dari India. Bentuk
awalnya adalah Sistem Angka Brahmi yg dikembangkan oleh matematikawan India di
sekitar tahun 300 SM. Namun sistem angka ini belum mengenal angka
"0", angka 10, 20, 30, 100, 1000, dan seterusnya. Jadi angkanya dari
1-10, bukan 0-9. Sistem ini terus berkembang hingga angka "0"
diperkenalkan 800 tahun kemudian oleh astronomer ternama India, Aryabhata.
Lalu seorang
matematikawan Muslim dari Persia, Al-Khawarizmi, memperkenalkan
sistem angka India ke dunia Islam melalui bukunya "al-Kitab
al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal Muqabala" (Ringkasan Perhitungan
Al-Jabar dan Penyeimbangan) ditahun 825, dan oleh Al-Kindi dalam bukunya "Kitāb
fī Isti'māl al-'Adād al-Hindī" di tahun 830. Namun di dalam
penulisannya, keduanya masih menggunakan angka Arab tradisional. Kemudian di
sekitar tahun 952-953, Abu al-Hasan al-Uqlidisi dari Syria menambahkan
penulisan pecahan dengan menggunakan garis horizontal di antara dua bilangan.
Penggunaan tanda koma (,) diperkenalkan oleh Sind ibn Ali untuk penulisan
bilangan desimal.
Bentuk evolusi dari angka Arab, yaitu angka Arab Latin
(yg banyak kita pergunakan sekarang) muncul pertama kali di Maroko dan Spanyol
(Andalusia) di akhir abad ke-10, dan saat itu dikenal sebagai angka "Ghubar".
Layaknya huruf Latin, angka Ghubar bisa digunakan dari kiri-kanan. Angka Arab
pertama kali diperkenalkan di Eropa melalui Codex Vigilanus yg ditulis
oleh Gerbert of Aurillac (Paus Sylvester II) di tahun 976. Namun Gerbert
hanya menulis sembilan angka dari 1-9 tanpa angka 0.
2.2 Angka arab dan penggunaanya
2.2.1 Angka Arab
Angka Arab oleh orang barat telah
menjadi sebutan untuk bentuk angka 0-9 sejak empat abad yang lalu. Bentuk angka
yang secara umum dikenal oleh masyarakat dunia saat ini mengambil bentuknya
dari aksara Hindu-Arab. Bentuk
angka yang kita kenal (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9) yang mungkin biasa disebut angka Arab.
٠ - 0
١ - 1
٢ - 2
٣ - 3
٤ - 4
٥ – 5
٦ - 6
٧ - 7
٨ – 8
٩ – 9
Berikut ini merupakan
angka Arab yang ditulis dengan ejaan Arab dan latin
Angka
|
B.Arab
|
Ejaan Latin
|
1
|
واحد
|
Waahid
|
2
|
إثنين
|
Ithain
|
3
|
ثلاثة
|
Thalaathah
|
4
|
أربعة
|
Arba'ah
|
5
|
خمسة
|
Khamsah
|
6
|
ستة
|
Sittah
|
7
|
سبعة
|
Sab'ah
|
8
|
ثمانية
|
Thamaniyah
|
9
|
تسعة
|
Tis'ah
|
10
|
عشرة
|
'Asyarah
|
11
|
إحدى عشر
|
Ihda 'Asyar
|
12
|
اثنا عشر
|
Ithnaa 'Asyar
|
13
|
ثلاثة عشر
|
Thalathata 'Asyar
|
14
|
اربعة عشر
|
Arba'ata 'Asyar
|
15
|
خمسة عشر
|
Khamsata 'Asyar
|
16
|
ستة عشر
|
Sittata 'Asyar
|
17
|
سبعة عشر
|
Sab'ata 'Asyar
|
18
|
ثمانية عشر
|
Thamaniyata 'Asyar
|
19
|
تسعة عشر
|
Tis'ata 'Asyar
|
20
|
عشرين
|
'Isyriin
|
30
|
ثلاثين
|
Thalathin
|
40
|
اربعين
|
Arba'iin
|
50
|
خمسين
|
Khamsiin
|
60
|
ستين
|
Sittiin
|
70
|
سبعين
|
Sab'iin
|
80
|
ثمانين
|
Thamaniin
|
90
|
تسعين
|
Tis'iin
|
100
|
مائة
|
Miyah
|
500
|
خمس مائة
|
Khamsu miyah
|
1000
|
ألف
|
Alf
|
2000
|
ألفين
|
Alfain
|
3000
|
ثلاثة ألف
|
Thalaathata Alf
|
4000
|
أربعة ألف
|
Arba'ata Alf
|
5000
|
خمسة ألف
|
Khamsata Alf
|
20000
|
عشرين ألف
|
'Isyriin Alf
|
50000
|
خمسين ألف
|
Khamsiin Alf
|
100000
|
مائة ألف
|
Miyat Alf
|
2.2.2 Cara
Penulisan Bilangan Arab
Cara menulis bilangan Arab sama
seperti cara menulis Indonesia, yaitu ditulis dari kiri ke kanan dan bilangan
terbesar ditulis lebih dulu.
Contoh :
·
2012 ditulis ٢٠١٢
·
56 ditulis ٥٦
·
700 ditulis ٧٠٠
·
1.000
ditulis ١,٠٠٠
2.2.3 Cara Penggunaan
Bilangan Arab
Bagaimana cara
menggabungkannya dengan isim atau benda? misalnya sebuah buku, dua buku, lima
buku. Jadi jka ingin menggabungkan dengan isim,ada beberapa kaidah/ketentuan
yang harus dikenali. Adapun ketentuan yang harus diketahui yaitu :
1. Untuk angka satu
(tunggal) maka bendanya juga harus mufrad. Dan letak ‘adad setelah isim.
contoh:
- sebuah buku = kitaabun waahidun / كِتَبُ وَاحِدُ
- sebuah pintu = baabun waahidun / بَابُ وَاحِدُ
- sebuah meja = makatabun waahidun / مَكتَبُ وَاحِد
2. Untuk angka dua
(muannas) maka bendanya juga harus dalam bentuk muannas. Dan letak ‘adad
setelah isim juga.
contoh:
- dua buah buku = kitaabaani isnaani / كِتَبَانِ اثنَانِ
- dua buah pintu = baabaani isnaani / بَبَانِ اثنَانِ
- dua buah meja = maktabaani isnaani / مَكتَبَانِ اثنَانِ
3. Untuk angka 3-10
(plural) maka bendanya juga dalam bentuk jamak. Dan letak ‘adad sebelum isim.
contoh:
- tiga buah buku = tsalaasatu kutubin / ثَلَاثَةُ كُتُبِ
- lima buah meja = khomsatu makaatibin / خَمسَةُ مَكَاتِبِ
- sepuluh buah pintu = ‘asyrotu abwaabin / عَشرَةُ اَبوَابِ
2.3 Operasi bilangan Arab
Adapun operasi bilangan di Arab dan simbol-simbol yang
digunankan di Arab antara lain zaaid yang berarti penjumlahan (+), naaqish yang berarti pengurangan (-),
dharb yang berari perkalian (x), taqsim yang beratti pembagian (:) dan yusaawii
yang berarti (=).
1.
Penjumlahan
Dalam bahasa arab penjumlahan atau (+) itu
berarti Zaaid
Contoh :
5+6 = 11
Cara bacanya yaitu khamsah zaaid sittah
yusaawii ihda ‘asyar
2.
Pengurangan
Dalam bahasa arab pengurangan atau (-) itu berarti
sittah.
Contoh :
9-6 = 3
Cara bacanya yaitu Tis'ah naaqish sittah yusaawii
tsalaatsah
3.
Perkalian
Dalam bahasa arab perkalian atau (x) itu berarti
dharb
Contoh :
4 x 5 =20
Cara
bacanya yaitu arba’ah dharb yusaa
Khamsah wii 'isyriin
4.
Pembagian
Dalam bahasa arab pembagian atau (:) berarti
taqsiim
Contoh :
10
: 2 =5
Cara
bacanya yaitu Asyarah taqsiim itsnain yusaawii khamsah
2.4 Latihan Soal
1.
Berasal
dari manakah angka Arab dan apa bentuk awal dari angka arab tersebut ?
Jawab
: Angka Arab aslinya
berasal dari India dan bentuk awalnya
adalah Sistem Angka Brahmi yg dikembangkan oleh matematikawan India.
2.
Tuliskan
bilangan 3025 dengan menggunakan bilangan arab !
Jawab
: ٣٠٢٥
3.
Tuliskan
bagaimana cara penggunaan bilangan arab untuk menulis
“ dua buah buku “.
Jawab
: kitaabaani isnaani
4.
Tuliskan
bagaimana cara penggunaan bilangan arab untuk menulis “ Empat buah buku “
Jawab
: Arba’atun kutubin
5.
Tuliskan
cara bacanya dari 6 + 4 = 10 dengan menggunakan ejaan arab !
Jawab
: Sittah zaaid arba’ah yusaawii asyarah
III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Sistem bilangan arab atau angka arab aslinya
berasal dari India, lalu dikembangkan oleh seorang matematikawan yang bentuk
awalnya adalah sistem angka Brahmi. Dari angka Arab ini di saat
masyarakat umum dunia menyebutnya angka Arab, tapi orang Arabnya sendiri justru
menyebutnya sebagai angka Hindi (India) karena angka Arab ini berasal dari
India.
3.2
Saran
Dalam makalah ini
penulis menyadari banyak kekurangan baik teknis maupun non teknis oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan
kedepan.